Sabtu, 04 Agustus 2012

Apa itu cloud computing?


Jika diartikan cloud computing adalah komputer awan. Seperti yang ada di Wikipedia bahwa cloud computing itu adalah gabungan dari pemanfaatan teknologi (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan). Cloud computing merupakan sebuah metode komputasi dimana kemampuan TI disediakan sebagai layanan berbasis internet.
Biar lebih paham lagi tentang cloud computing itu sendiri, saya kasih gambaran sederhananya. Kita bisa bayangkan cloud computing itu seperti sebuah jaringan listrik. Jika kita butuh listrik, kita tidak harus punya pembangkit listrik. Kita hanya perlu menghubungi penyedia layanan listrik, yaitu PLN untuk menyambungkan rumah kita dengan jaringan listrik dan kita tinggal menikmatinya saja. Dan pembayaran kita lakukan sesuai dengan besaran pemakaiannya.
Kalau listrik aja bisa begitu, kenapa layanan komputasi tidak bisa? Contohnya, jika sebuah perusahaan membutuhkan aplikasi CRM (Costumer Relationship Management). Kenapa perusahaan itu harus membeli aplikasi itu, membeli hardware buat server dan harus menyewa tenaga ahli TI khusus untuk menjaga server dan aplikasi itu?
Nah, disinilah cloud computing itu berperan. Dalam contoh di atas, perusahaan Microsoft telah menyediakan aplikasi CRM yang dapat langsung digunakan oleh perusahaan yang membutuhkan tadi. Perusahaan yang membutuhkan itu tinggal menghubungi perusahaan Microsoft untuk menyambungkan perusahaannya (dalam hal ini melalui internet) dengan aplikasi CRM & tinggal memakainya. Dan pembayaran dilakukan per bulan, per triwulan, per semester, per tahun atau sesuai kontrak yang dibuat. Jadi, perusahaan yang membutuhkan aplikasi CRM tadi, tidak perlu melakukan investasi awal untuk pembelian hardware server dan tenaga ahli TI. Itulah salah satu manfaat dari cloud computing yang dapat menghemat anggaran suatu perusahaan.
Untuk ilustrasinya, cloud computing digambarkan seperti ini:
Cloud%20Computing Apa Itu Cloud Computing?
Perhatikan titik-titik komputer/server sebagai gabungan dari sumber daya yang akan dimanfaatkan. Lingkaran-lingkaran sebagai media aplikasi yang menjembatani sumber daya dan cloud-nya adalah internet. Semuanya tergabung menjadi satu kesatuan dan inilah yag dinamakan cloud computing.
Cloud computing mempunyai 3 tingkatan layanan yang diberikan kepada pengguna, yaitu:
  1. Infrastructure as service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network. Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.
  2. Platform as a service, hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini seorang developer tidak perlu memikirkan hardware dan tetap fokus pada pembuatan aplikasi tanpa harus mengkhawatirkan sistem operasi, infrastructure scaling, load balancing dan lain-lain. Contohnya yang sudah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.
  3. Software as a service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi dengan Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. Contohnya adalah Google Apps, SalesForce.com dan aplikasi jejaring sosial seperti FaceBook.
Para investor sedang mencoba untuk mengeksplorasi adopsi teknologi cloud computing untuk dijadikan bisnis seperti Google dan Amazon yang sudah punya penawaran khusus pada teknologi cloud. Dan juga Microsoft dan IBM tidak mau kalah dalam hal ini, mereka juga sudah menginvestasikan jutaan dolar untuk hal ini.
Bisa dipastikan ke depannya cloud computing ini akan menjadi sebuah trend, standar teknologi akan menjadi lebih sederhana karena ketersediaan dari layanan cloud.

Kelebihan Cloud Computing

  1. Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
  2. Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
  3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
  4. Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
  5. Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun.

Kekurangan Cloud Computing

Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.
Referensi:

Arti Cinta Dalam Alkitab



1. Cinta adalah pencipta keindahan terhebat (Tim 2:9-10)

2. Cinta adalah suatu wujud keinginan;dalam niat dan tindakan (1 Yoh 3:18)

3. Cinta harus menjadi dasar dari segala sesuatu (1 Kor 13:3)

4. Rumus untuk mencapai hubungan yang sukses:Perlakukan semua bencana seperti masalah sepele, tetapi jangan pernah memperlakukan masalah sepele seperti sebuah bencana. (Filipi 4:5)

5. Tidak ada yang dapat mengimbangi besarnya nilai kenangan bersama: kenangan melalui masa sulit bersama (2 Tim 1:2-3)

6. Kita dapat menjaga kehidupan cinta kita bila menjadikannya sebagai prioritas dalam kehidupan kita. (Kid 4:16)

7. Cinta selalu percaya akan adanya mukjizat. (Roma 8:28)

8. Cinta membuat segala sesuatu menjadi ringan. (Mat 11:28)

9. Ketika cinta harus menanggung sesuatu, ia tidak akan dianggap sebagai beban. (Mat 11:30)

10. Cinta memberikan segala - galanya dengan tidak mengharapkan balasan.(Yoh 3:16)

11. Cinta kekanak-kanakan berkata: "Aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu." Cinta dewasa berkata: "Aku membutuhkanmu karena aku mecintaimu." (1 Yoh 3:16)

12. Cinta memang benar seperti yang terdengar,terlihat,tertulis, dan dibicarakan banyak orang. Cinta patut diperjuangkan dengan mempertaruhkan semua yg ada untuk mendapatkannya. (1 Yoh 3:1)

13. Cinta adalah suatu pencarian (Gal 5:14)

14. Kebiasaan terlihat indah di dalam cinta. (2 Kor 8:12)

15. Keuntungan cinta pada pandangan pertama adalah memperlambat pandangan yang kedua. (Roma 5:8)

16. Cinta adalah satu-satunya gairah yang memasukkan kebahagiaan orang lain dalam mimpinya. (Yoh 14:1-3)

17. Cinta adalah satu-satunya usaha yang sangat boros: meskipun cinta itu diberikan, dibuang, disebarkan, dikosongkan dari perbendaharaan anda, anda akan memiliki lebih banyak dari semula. (Luk 6:38)

18. Untuk mencintai seseorang, kita hanya dapat megharapkan kebaikan baginya. (1 Kor 10:24)

19. Cinta mengubah semua hati yang keras menjadi lembut. (Roma 8:6)

20. Kebersamaan menguatkan cinta. (Fil 1:7)

21. Ketidakhadiran mempertajam cinta. (2 Tim 1:4)

22. Cinta adalah apa yang telah kita alami bersama dengan seseorang. (KIS 20:31-32)

23. Hargailah kebajikannya. Jangan terlalu melihat kesalahan-kesalahannya. (Kid 5:16)

24. Bagaimana aku dapat mencintaimu ? Izinkan aku melakukan banyak hal untuk menunjukkan cintaku. (Hosea 3:1)

25. Pembicaraan intim dengan pasangan dapat meringankan beban perjalanan yang penuh dengan tantangan.(Kid 4:1)

26. Pertahankan hal-hal yang sudah disetujui bersama dan rundingkan hal-hal yang dapat dikompromikan. (Filipi 2:4)

27. Cinta bukan hanya saling memandang satu sama lain, namun bersama-sama melihat pada satu tujuan. (KIS 2:44-45)

28. Cinta memenuhi dan menyelesaikan banyak hal ketika salah satu dari pasangan tidak berdaya dan tidak berpengharapan. (Pengkhotbah 4:10)

29. Tidak ada satu bagianpun yang ada padamu yang tidak aku ketahui, tidak kuingat, dan tidak kuinginkan.(Kid 5:2)

30. Tiada hubungan yang tidak bermasalah. (P'khotbah 7:29)

31. Cinta berani mengambil resiko untuk melihat impian pasangan anda menjadi kenyataan. (1 Pet 3:6)

32. Kita dapat memberi tanpa mengasihi, tetapi kita tidak dapat mengasihi tanpa memberi. (Ams 20:22)

33. Cinta memerintah tanpa pedang. Cinta mengikat tanpa tali. (2 Kor 3:17)

34. Anda tidak bisa membuat saya berduka bila saya memiliki cinta.

(Roma 8:1-2)

35. Tidak ada yang kalah atau menang dalam suatu konflik, tetapi itu akan menjadi terobosan baru menuju pengertian yg lebih baik satu sama lain.(Roma 13:10)

36. "Aku mencintaimu". Itu berarti: "kamu, kamu,kamu dan hanya kamu seorang." (1 Pet 3:7)

37. Pernikahan bagaikan proses pembedahan karena sifat ingin dipuji dari seorang wanita dan sifat mementingkan diri sendiri dari seorang pria diambil tanpa memakai obat bius. (1 Kor 13:5)

38. Pernikahan adalah petualangan menuju keintiman, sedangkan keintiman adalah keterbukaan seseorang terhadap yang lain. (Roma 12:9)

39. Tujuan pernikahan bukan untuk mempunyai pikiran yang sama, tetapi bagaimana supaya berpikir secara bersama-sama. (Ef 4:3)

40. Pernikahan yang sukses membutuhkan jatuh cinta berulang kali kepada orang yang sama. (1 Pet 1:22)


Jumat, 02 Maret 2012

Kasih Sejati: Kasih Sejati

Kasih Sejati: Kasih Sejati: Yoh 13: 34-35 merupakan perintah pertama Kristus bagi para muridNya yang sejati, “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya k...

Kasih Sejati: Renungan 3 maret 2012

Kasih Sejati: Renungan 3 maret 2012: Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN! - Mazmur 27:14

Renungan 3 maret 2012

Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN! - Mazmur 27:14

Rabu, 29 Februari 2012

Kasih Sejati

Yoh 13: 34-35 merupakan perintah pertama Kristus bagi para muridNya yang sejati, “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi.” Sesungguhnya, inti iman Kristen adalah kasih. Orang dunia sebenarnya menyadari bahwa cinta tak boleh hilang dari hidup manusia. Tanpa cinta, ia pasti mengalami kesusahan dan berubah menjadi orang yang tak sehat secara kepribadian karena tidak mampu mengasihi dan dikasihi. Padahal Tuhan menciptakan manusia dalam relasi kasih. Namun dunia tak pernah mengerti essensi dan sumber kasih. Iman Kristen mengatakan bahwa Allah tidak hanya mengajarkan kasih tetapi Allah adalah kasih. Jadi, orang Kristen yang mengenal Allah, seharusnya juga mengenal dan hidup dalam kasih.
Kasih yang dimengerti secara umum sebenarnya sudah mengalami distorsi, pencemaran dan pergeseran arti. Maka Yoh 13:34 mengatakan, “…supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu.” Inilah kriteria pertama. Kedua, “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi” (Yoh 13:35). Dengan kata lain, kasih harus dimanifestasikan secara unik hingga semua orang mengenalnya sebagai ciri murid Kristus. Kedua kualifikasi tersebut yang distandardkan kepada Kristus, membedakan kasih yang dijalankan oleh orang Kristen dan non-Kristen. Maka setiap anak Tuhan seharusnya menggumulkan arti dan kualitas kasih sejati.
Perintah Yesus tentang kasih justru berada di antara 2 berita yang menunjukkan ketiadaan cintakasih sejati yaitu didahului oleh pengkhianatan Yudas dan disertai dengan penyangkalan Petrus. Padahal sebagai murid Kristus, mereka seharusnya sangat memahami kasih. Maka presupposisi yang mendasari perintah tersebut harus dinyatakan dengan tegas, antara lain:
Pertama, orang Kristen belum tentu hidup dan memiliki kasih seperti tuntutan Tuhan. Maka perintah kasih sangat berarti dan significant karena anak Tuhan belum secara sempurna menjalankan kasih sejati serta masih perlu berproses dan diubah. Tuhan menuntut setiap anakNya untuk mengintrospeksi dan menguji diri.
Kedua, kasih seharusnya menjadi the target of life. Dengan demikian, kasih seharusnya mengisi pemikiran atau paradigma terdalam orang Kristen. Banyak aspek, bidang dan pertimbangan dalam hidup manusia namun justru kasih seringkali terlewatkan.
Ketiga, perintah kasih tak boleh dipermainkan karena diberikan dengan keras oleh Tuhan Yesus. Jikalau orang Kristen tidak memanifestasikan kasih maka Kekristenannya perlu dipertanyakan karena justru melalui kasihlah kesaksian Kristen dinyatakan.
Kasih Kristus bersifat murni dan keluar dari hati terdalam (the depth of His heart) atau kedalaman essensi diriNya serta tak mengandung maksud lain, semangat yang sangat ambiguous dan sikap tricky. Maka orang Kristen harus memahami kedalaman essensi kasih karena dunia telah memanipulasinya menjadi kasih yang hanya tampil di permukaan. Inilah salah satu kesulitan besar karena dunia sangat prejudice (berprasangka negatif) terhadap orang yang tulus murni dan menganggap ketulusan, kejujuran dan kemurnian adalah kebodohan. Dengan kata lain, dunia mengajarkan agar semua orang menjadi tricky, mampu menggunakan tipu muslihat dan berstrategi negatif. Akibatnya, orang dunia terlatih untuk memiliki hati yang tak murni. Justru Kristus mengajarkan the true love. Alkitab juga mengajarkan, “…hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati“ (Mat 10:16).
Kasih tidak bersifat fenomenal. Justru orang Kristen seringkali terjebak karena tak suka format dasar tersebut masuk ke dalam essensi hidupnya dan mencoba mengkamuflase atau menutupi essensi hidup yang tak benar dan murni. Sementara hanya permukaannya yang diperbaiki. Banyak Gereja mengajarkan fenomena saling mengasihi yaitu hanya dengan senyuman, bersalaman, berbuat baik, sabar atau tak mudah marah dan saling memperhatikan (fellowship) dalam persekutuan antar pribadi (interpersonal relationship). Tapi, akar inti masalah tak terselesaikan. Sebaliknya, teknik tipu muslihat semakin berkembang. Dengan demikian, Kekristenan ikut memformat jemaat untuk tidak mau mengerti kasih sejati.
Orang yang mengasihi dengan sungguh masih memungkinkan untuk marah. Contoh konkret, Tuhan Yesus sangat marah ketika rumah ibadah diperlakukan secara tak wajar. Namun Ia tak bertendency negatif atau bersikap jahat melainkan membuka essensi sesungguhnya. Ketika Kristus memberitakan kebenaran, ada yang bertobat, seperti Nikodemus. Ia mulai mengerti dan menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dengan dirinya. Maka ia berkesempatan untuk dibongkar dan diubah oleh Tuhan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah” (Yoh 3:3).
Tuhan menghendaki setiap orang Kristen memiliki kasih yang murni (the true love). Kasih tersebut dapat dideteksi, antara lain:
Pertama, dalam kasih sejati terdapat kemurnian dimana setiap hal dikerjakan tanpa pamrih dan dengan kesungguhan yang tulus. Sedangkan kasih dunia bersifat manipulatif, jahat, sengaja merusak dan menghancurkan orang lain.
Kedua, kasih Kristus rela menggumulkan demi kebaikan orang lain walaupun terkadang tak diterima oleh orang yang seharusnya mendapat berkat. Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia. Yoh 1:11 mengatakan, “Ia datang kepada milik kepunyaanNya, tetapi orang-orang kepunyaanNya itu tidak menerimaNya.” Walau demikian, Kristus tak mundur selangkahpun melainkan tetap mengasihi dengan kasih altruistik.
Sedangkan dunia mengenal 2 sikap yang tak berhubungan dengan agama melainkan filsafat, yaitu egois dan altruis. Egois adalah seluruh tindakan, pikiran dan essensi kehidupan didasarkan pada kepentingan diri. Maka dunia mengerti bahwa alangkah lebih baik jika semua orang bersikap altruis yaitu mulai memikirkan, mempertimbangkan dan bertindak demi kepentingan orang lain. Mat 2:8 juga mengajarkan hukum kedua, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Namun manusia berdosa justru mengasihi dirinya sejak masih kecil. Bahkan dunia mengajarkan bahwa mengasihi orang lain harus didahului dengan mengasihi diri sendiri. Dengan demikian, mereka bersedia berbuat baik selama tak dirugikan. Namun orang egois dapat berubah jikalau bersedia menyangkal diri.
Cinta sejati selalu membutuhkan objek. Kristus datang ke dunia untuk mati demi penebusan dosa seluruh umat manusia. Namun tak seorangpun berterimakasih kepadaNya. Sebaliknya, banyak orang mencaci maki dan mengkritikNya, “Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diriMu, jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!” (Mat 27:40). Tuhan justru mengatakan, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Luk 23:34). Terkadang, manusia bisa lelah ketika mendapat respon yang tak sesuai dengan harapan. Tetapi, Tuhan tidak demikian.
Ketiga, kasih Kristus rela berkorban, menyerahkan nyawa, bersedia menghancurkan diri untuk objek yang dikasihi. Jikalau kasih sejati dijalankan di antara sesama anak Tuhan sebagai saudara seiman, justru betapa indahnya. Sebaliknya, seandainya Tuhan Yesus memakai cara dunia dalam mengasihi maka semua orang harus mati dan dibuang ke Neraka karena tak seorangpun cukup baik di hadapanNya. Semua manusia telah melawan Tuhan dan tak pernah menjalankan kehendakNya dengan sungguh. Maka setiap orang adalah musuh dan pemberontak terhadap Tuhan. Tapi, Tuhan justru mencurahkan darahNya supaya orang percaya boleh mendapatkan penebusan dan pengampunan. Ia justru menjadi perisai bagi murka Allah Bapa yang seharusnya ditimpakan pada manusia.
Keempat, kasih Kristus bersifat konsisten. Ia melakukan tugas kasih sejak kelahiranNya hingga mati di kayu salib. Seluruh inkarnasi hingga penyaliban merupakan tindakan kasih. Dalam occasion tertentu, tiap orang Kristen tampak mampu mengasihi. Tapi, sepanjang hidup, ia belum tentu mampu. Padahal seharusnya kasih menjadi attitude dan paradigma hidup yang muncul dari dalam hati. Memang tidaklah mudah untuk menjalankan kasih semacam ini karena sebenarnya masih ada sifat satanic yaitu kebencian yang ditanamkan oleh Setan ke dalam diri manusia berdosa. Jikalau tidak berhati-hati, ketika salah bersikap maka kebencian itu mendapat kesempatan untuk tumbuh, mempengaruhi dan menghancurkan seluruh hidup manusia. Karena itu, Tuhan mengingatkan agar setiap anakNya mencabut akar kebencian dalam diri. Ketika Habel memberikan persembahan dengan baik, Kain mulai membencinya. Kej 4:6 mencatat, “Firman Tuhan kepada Kain, “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” Sayangnya, Kain tak bertobat hingga akhirnya kebencian itu berbuah kebinasaan kekal. Padahal, tak seorangpun berhak membenci sesamanya walaupun dunia menganggapnya wajar. Orang Kristen seharusnya selalu berhati-hati ketika mendengar pernyataan yang memancing kebencian. Amin.